Monday

Menanti Detik-Detik Pertemuan


Jika seorang hamba-Ku senang bertemu dengan-Ku, maka Aku pun akan senang bertemu dengannya.Tapi bila ia tidak suka bertemu dengan-Ku, maka Akupun tidak suka bertemu dengannya
(Hadits Qudsi Riwayat Al-Bukhari)

Adakah diantara kita yang lebih menyukai kematian ketimbang hidup? Kisah Aisyah yang menanyakan tentang hadits karahiyatul maut, menggambarkan orang yang berpenyakit wahn (cinta dunia dan membenci dan takut akan kematian)



Aisyah mengartikan bahwa manusia harus cinta pada mati dan tidak boleh takut pada kematian. Sementara lain dengan kondisi hatinya

Rasulullah menjelaskan hal ini, bahwa bukan ini maksud hadits beliau. Maksudnya adalah ketika kematian telah menjemput seorang mukmin, maka ia diberikan berita gembira tentang keridhaan Allah dan kemuliaan Allah. Ketika itulah, tidak ada satupun yang lebih dia cintai dibandingkan dengan apa yang ada dihapadannya. Demikian kondisi sebaliknya



Saudaraku, pertemuan dengan Allah, tentunya semua kita pasti merindukannya. Namun dengan catatan ada keridhaan Allah saat itu dan pertemuan cinta seorang Hamba kepada Rabb yang maha pengasih dan maha penyayang.

Pertemuan dengan Allah bukanlah hanya dibatasi dengan habisnya usia. Ia bisa dinikmati di dunia ini yaitu ketika kita mendirikan Shalat.

Shalat merupakan mediator indah, makanya Rasulullah dan para sahabat menanti-nanti datangnya waktu sholat.

Hadits Rasulullah: “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya “Ya Allah ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia” (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Hadits ini hendaklah difahami untuk menempatkan semua aktivitas kehidupan dalam kerangka menunggu datangnya waktu shalat.

Jika kita sudah merasakan rindu berjumpa dengan Allah, maka Allah pun akan rindu kepada kita. Dengan demikian bukan berarti akan segera diakhiri hidup kita, boleh jadi Allah tambahkan usia agar semakin lama mendapat kemulian dalam hidupnya.

Saudaraku, menunggu datangnya waktu sholat bahkan bisa menumbuhkan waktu khusu saat shalat. Saat itulah seseorang dapat mengosongkan hati dan fikiran untuk menyambut datangnya waktu sholat. Oleh sebab itu, Islam tidak menyenangi pemberian hidangan menjelang waktu sholat

Saudaraku, buktikanlah kerinduan itu disini. Jika kita merindukan Allah, kita pasti akan selalu menunggu berjumpa dengan-Nya dan akan selalu menunggu perjumpaan itu. Lihat kembali Hadits Qudsi tadi